smp6

Tuesday, September 2, 2014

Penyempurnaan Kurikulum Dilakukan di Sekolah Regular dan Pendidikan Khusus

Mataram, Kemdikbud --- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendik) Musliar Kasim mengatakan, penyempurnaan Kurikulum tidak hanya dilakukan untuk sekolah regular, tetapi juga untuk pendidikan khusus. Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi acara International Council for Education of People With Visual Impairment (ICEVI), di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (01/09/2014).
"Kurikulum pendidikan khusus diadaptasi dari Kurikulum 2013 di sekolah regular," ujar Musliar.
Pengadaptasian Kurikulum 2013 dari sekolah regular untuk pendidikan khusus, kata Musliar, dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu jenis kelainan peserta didik, intensitas hambatan, dan cara penyampaian kepada peserta didik. Selain itu juga Kurikulum 2013 pada pendidikan menengah dibuat program kemahiran, agar para peserta didik setelah mendapatkan pendidikan dapat hidup mandiri sesuai dengan kemahiran yang dimiliki.
Melalui konferensi ICEVI ini, Musliar berharap para narasumber dari luar negeri dapat memberikan informasi kepada peserta tentang model dan metode pembelajaran serta kurikulum yang sesuai dengan pembelajaran peserta didik berkebutuhan khusus. "Melalui konferensi ini juga diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang memihak kepada penyandang disabilitas," tuturnya.
Pada kesempatan ini, Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Mudjito, menambahkan bahwa penerapan kurikulum bagi peserta didik disabilitas di Indonesia menjadi negara percontohan bagi negara-negara ICEVI. "Indonesia juga menjadi tolok ukur penerapan kurikulum pendidikan khusus dan layanan khusus bagi negara-negara ICEVI," ungkapnya.
Negara-negara yang tergabung dalam ICEVI adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Republik Rakyat Tiongkok, Taipei, Korea Selatan, Timor Leste, Hongkong, Indonesia, Jepang, Laos, Macau, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Filipina, Korea Utara, Singapura, Thailand, dan Vietnam. (Seno Hartono/Pengunggah: Erika Hutapea)
Sumber : Kemdikbud

No comments: