smp6

Sunday, August 17, 2014

Presiden SBY : akan Lahir Ribuan Master dan Doktor dari Keluarga Miskin

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menngungkapkan, satu masalah besar pendidikan yang selama ini dihadapi adalah banyaknya anak-anak dari keluarga miskin yang cerdas, namun tidak mampu masuk perguruan tinggi. Untuk itu, kata Presiden, pemerintah telah meluncurkan program inovatif beasiswa Bidikmisi.
Presiden SBY mengatakan, program ini memberikan uang kuliah gratis, ditambah dengan uang saku sekitar Rp600 ribu per bulan. Presiden menyebutkan, sampai saat ini sudah lebih dari 220 ribu siswa yang masuk dalam program Bidikmisi. “Umumnya mereka berhasil meraih prestasi akademis dan nonakademis yang mengagumkan,” katanya saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT Ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2014 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jumat (15/8/2014)

Presiden mengatakan, tidak jarang di antara mereka yang lulus dengan predikat cumlaude, bahkan dengan IPK sempurna 4. “Saya sempat terharu mendengar cerita anak pengemudi becak bernama Raeni, yang ikut Bidikmisi dan berhasil lulus dari Universitas Negeri Semarang dengan IPK 3,96,” ujarnya.
Lebih lanjut Presiden SBY mengatakan, pemerintah melalui dana abadi pendidikan telah menyiapkan beasiswa bagi mereka untuk melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 di dalam maupun di luar negeri. “Saya yakin, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang akan lahir ribuan master dan doktor generasi baru dari keluarga miskin,” katanya.
“Merekalah yang akan menjadi pemutus mata rantai kemiskinan, pengangkat harkat dan martabat keluarganya, serta pengibar Merah Putih setinggi-tingginya.”
Menurut Presiden, hal ini adalah bukti bahwa anak-anak Indonesia, apapun latar belakangnya, mempunyai potensi yang luar biasa asalkan mereka diberikan kesempatan. Presiden menyebutkan, dalam sepuluh tahun terakhir anak-anak bangsa yang bersaing dalam berbagai olimpiade internasional telah meraih 217 medali emas, 389 medali perak, dan 494 medali perunggu. “Siapa bilang anak indonesia tidak bisa bersaing dan unggul di panggung dunia,” ujarnya. (Desti/Marsel/Nadia/Liza)

Sumber : Kemdikbud

No comments: