Jakarta,
Kemdikbud --- Implementasi Kurikulum 2013 menggunakan Piramida
Pembelajaran atau Learning Pyramid. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, ada dua jenis pembelajaran dalam
Piramida Pembelajaran, yaitu Passive Metodhology dan Participatory
Methodology. Jenis Piramida Pembelajaran yang kedua masuk dalam kategori pembelajaran aktif yang digunakan dalam Kurikulum 2013.
Mendikbud mengatakan, kedua jenis Piramida Pembelajaran berkaitan
dengan daya serap dan daya lekat sang anak dalam mempelajari sesuatu. Ia
memaparkan, dalam Passive Metodhology, ada metode membaca, belajar
sendiri, audio visual, demonstrasi atau praktik.
“Ternyata
membaca itu hanya punya kontribusi 10 persen yang bisa melekat pada sang
anak,” ujar Mendikbud saat memberikan sambutan dalam acara Halal
Bihalal Keluarga Besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud), di Plasa Insan Berprestasi Kemdikbud, Jakarta, (5/8/2014).
Sedangkan, lanjutnya, audio visual bisa meningkatkan daya serap hingga
20 persen, demonstrasi sebesar 30 persen, dan belajar sendiri sebesar 5
persen.
Tingkat daya serap lebih tinggi ada dalam Participatory
Methodology, yaitu konsep Piramida Pembelajaran Aktif yang digunakan
dalam Kurikulum 2013. Mendikbud menuturkan, beberapa metode dalam
pembelajaran ini antara lain diskusi kelompok, yang dapat meningkatkan
daya serap hingga 50 persen, dan eksperimen sebesar 75 persen.
“Dan kalau ternyata kita biasakan dalam pembelajaran, anak-anak diminta
untuk menyampaikan hasil pembelajaran ke anak lain, daya serapnya naik
jadi 90 persen. Ini menarik,” katanya. Karena itu ia mengatakan, apa
yang digagas dalam Kurikulum 2013 pada dasarnya adalah jenis
pembelajaran aktif seperti Participatory Methodology.
Dalam
Kurikulum 2013, peserta didik diarahkan untuk aktif mengamati, bertanya,
memikirkan, bereksperimen atau mencoba, sampai pada akhirnya
menyampaikan dan mengomunikasikan apa yang telah dipelajarinya kepada
guru dan teman-temannya. “Pembelajaran yang berbasis pada eksperimen dan
menuntut mereka untuk mengajarkan kepada yang lain itu daya lekatnya
lebih tinggi,” tutur Mendikbud. (Desliana Maulipaksi/Pengunggah: Erika
Hutapea)
Sumber : Kemdikbud
No comments:
Post a Comment