Lampung, Kemdikbud --- Pusat Pembinaan dan
Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud
menyelenggarakan Kegiatan Penguatan
Kompetensi Profesional dan Pedagogis Guru Bahasa Indonesia SMP dan
SMA/SMK dalam Rangka Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Kegiatan
yang berlangsung di Lampung tersebut berjalan dengan sukses, terlihat
dari antusiasme peserta yang sangat tinggi. Jumlah peserta mencapai 700
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik)
Musliar Kasim. Dalam sambutannya Musliar mengatakan bahwa Kurikulum 2013
sangat berbeda dari kurikulum sebelumnya. Perbedaan mendasar terletak
pada peran siswa yang lebih mendominasi di dalam praktik pembelajaran di
kelas (student centered learning).
“Jika dahulu guru lebih
banyak bertanya kepada siswa, paradigmanya sekarang diubah. Siswa
terlibat aktif. Contohnya saja, kalau dulu kelas gaduh itu tanda guru
tidak berada di kelas, sekarang, kelas ramai itu menandakan pembelajaran
tengah berlangsung,” ujarnya saat pembukaan kegiatan di Bandarlampung,
(05/07/2014).
Kurikulum 2013 ini juga, lanjutnya, meringankan
beban guru karena pemerintah telah menyiapkan buku panduan dan silabus.
Selain itu, dari sisi materi, guru tidak perlu menyampaikan materi yang
terlalu banyak. Bahkan, dalam satu pertemuan dimungkinkan guru hanya
membahas dua atau tiga halaman dalam buku ajar.
Pada kesempatan
yang sama, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud,
Mahsun, mengungkapkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, proses berpikir
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis merupakan ciri-ciri
pendekatan ilmiah atau saintifik. Dikatakan saintifik karena teks
disususun berdasarkan data, fakta, dan informasi. “Tidak ada satu jenis
teks yang dihasilkan tanpa data. Setelah ada data, data tersebut harus
diolah dan disajikan atau dikomunikasikan,” ujarnya.
Kegiatan
berlangsung tanggal 5—8 Juli 2014 di Hotel Novotel, Bandarlampung.
Tingginya antusiasme peserta juga terlihat dari tanggapan para peserta.
Misalnya Syarif Hidayatullah, guru SMPN 2 Sekincau Lampung Barat,
mengungkapkan bahwa pelatihan kurikulum ini sangat bermanfaat bagi
terlaksananya Kurikulum 2013 di sekolahnya. Ia mengakui materi yang
diberikan lebih jelas dan detail terkait dengan teks. “Contoh-contoh
tentang kata, kalimat, dan wacana sangat lengkap. Ini berbeda dari
pelatihan kurikulum 2013 yang saya ikuti sebelumnya,” ujarnya seraya
mengaku optimis mampu menerapkan ilmu yang didapat.
Sedangkan
Yokebed T, guru SMP Gula Putih Mataram, Lampung Tengah, sangat antusias
dalam mengikuti kegiatan ini karena belum pernah sekali pun menjadi
peserta pelatihan kurikulum 2013. Ia mengatakan akan menyampaikan
pengetahuan yang didapat kepada siswa. “Mengikuti kegiatan ini merupakan
peristiwa yang langka bagi saya. Saya berharap kegiatan serupa dapat
terus dilaksanakan hingga menyentuh ke pelosok daerah,” katanya.
(Desliana Maulipaksi/ Sumber: www.badanbahasa.kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea)
No comments:
Post a Comment