Papua (30,93%), NTB (10,92%), Sulbar (7,96%), Sulsel (7,37%), NTB Timur
(7,21%), Jatim(5,92%), Kalbar(5,76%),Bali(5,33%), Papua Barat (4,92%)
Sulteng (4,60%), Jateng (4,54%)
Jumlah buta aksara saat ini lebih banyak berada di daerah 3 T (terluar, terdepan dan tertinggal) yang sulit dijangkau.
smp6
Thursday, September 18, 2014
Tuesday, September 9, 2014
Cara Memperkecil Ukuran File PDF Online dan Offline Untuk Pendaftaran CPNS
Ada beberapa alasan kenapa harus memperkecil ukuran file pdf salah satunya untuk mendaftar cpns yang harus berukuran kurang dari 300kb, atau jika kita ingin mengirim file tersebut melalui email karena penyedia layanan email gratis biasanya membatasi maksimal 25 MB, oleh karena itu jalan keluarnya adalah mengurangi besar file pdf tersebut sebelum kita upload.
Ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu menggunakan layanan online pdf reducer maupun menggunakan software gratis, kedua cara ini tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan nanti pada kesimpulan akan saya berikan detailnya.
Monday, September 8, 2014
Kurikulum 2013 Ajak Guru Tanggung Jawab Terhadap Kelas
Mataram, Kemdikbud --- Kurikulum 2013 yang diterapkan secara
menyeluruh-bertahap pada tahun pelajaran 2014/2015 mengajak guru untuk
bertanggung jawab terhadap siswa yang diajar di dalam kelas. Guru tidak
bisa sekadar memberikan tugas kepada siswa dan langsung meninggalkan
kelas, karena lewat kurikulum ini guru harus menilai seluruh sikap,
kompetensi, dan pengetahuan siswa.
"Kurikulum 2013 bagus juga untuk guru agar tidak sering-sering keluar kelas begitu saja meninggalkan siswa," ujar guru bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Gunung Sari, Lombok Barat, Zulkarnain, saat ditemui di lokasi pameran pendidikan dan kebudayaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014, Jumat (5/9).
"Kurikulum 2013 bagus juga untuk guru agar tidak sering-sering keluar kelas begitu saja meninggalkan siswa," ujar guru bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Gunung Sari, Lombok Barat, Zulkarnain, saat ditemui di lokasi pameran pendidikan dan kebudayaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014, Jumat (5/9).
Guru yang sudah mengajar selama 24 tahun ini mengakui, kesulitan
mayoritas guru adalah dalam hal penilaian. Apalagi jika dalam satu kelas
guru harus menilai sebanyak 40 siswa. "Tapi ini adalah tantangan bagi
guru," tambah Zulkarnain yang juga merupakan Instruktur Nasional (IN)
Kurikulun 2013.
Friday, September 5, 2014
Pembelajaran Kurikulum 2013 Dorong Siswa Aktif
Pekanbaru, Kemdikbud--Pelaksanaan Kurikulum 2013 dari tingkat SD,
SMP dan SMA/SMK baik negeri dan swasta di Kota Pekanbaru sudah berjalan
efektif dimulai tahun ajaran baru 2014/2015, khususnya pada kelas 1, 2,
4, dan 5 SD, 7 dan 8 SMP, serta 10, 11 SMA/SMK, hal ini disampaikan dari
pengamatan di lapangan oleh Zamhuri, Kepala SMPN 6 Kota Pekann Baru,
saat di temui di ruang kerjanya pada hari, Rabu (3/9/14).
Zamhuri mengatakan, walaupun siswa dan guru belum menerima buku kurikulum 2013 dari penyedia, para guru berupaya melakukan pengajaran dengan memakai buku hasil penggandaan dari CD yang dibagikan oleh Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sehingga proses belajar-mengajar tidak terganggu, bahkan lebih serius belajar di ruang kelas karena system dan metodenya berbeda dengan kurikulum yang lama katanya
Zamhuri mengatakan, walaupun siswa dan guru belum menerima buku kurikulum 2013 dari penyedia, para guru berupaya melakukan pengajaran dengan memakai buku hasil penggandaan dari CD yang dibagikan oleh Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sehingga proses belajar-mengajar tidak terganggu, bahkan lebih serius belajar di ruang kelas karena system dan metodenya berbeda dengan kurikulum yang lama katanya
Menurut Zamhuri, sekolah yang di pimpinnya “Sudah melaksanakan
kurikulum 2013, dan sampai saat ini tidak ada masalah, siswa dapat
belajar lebih aktif walaupun dengan memakai fotokopi dari CD”, bahkan
“Rafik”, salah seorang guru yang mengajar bidang studi senibudaya dan
sudah menjadi instruktur dalam kurikulum 2013, mengatakan tidak ada
masalah namun meminta agar pelatihan lebih diperbanyak.
Tuesday, September 2, 2014
Penyempurnaan Kurikulum Dilakukan di Sekolah Regular dan Pendidikan Khusus
Mataram, Kemdikbud --- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Wamendik) Musliar Kasim mengatakan, penyempurnaan Kurikulum tidak hanya
dilakukan untuk sekolah regular, tetapi juga untuk pendidikan khusus.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi
acara International Council for Education of People With Visual
Impairment (ICEVI), di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (01/09/2014).
Subscribe to:
Posts (Atom)