“Negara sangat berterima kasih kepada adik-adik. Melalui adik-adik, ini
bisa menjadi media dari bagian diplomasi. Kami doakan kalian bisa
mendapatkan yg terbaik,” katanya.
Untuk menjadi wakil Indonesia
dalam IMO ini, para delegasi telah melalui empat tahap pembinaan
sekaligus seleksi. Pada setiap tahap, proses seleksi dilakukan dengan
mengadakan empat tes akademik, tes psikologi, dan pembinaan karakter.
Tahun ini, tim Indonesia menargetkan semua tim mendapatkan medali.
Target maksimal yang ingin diperoleh satu emas, dua perak, dan tiga
perunggu. Dan target minimalnya satu emas, satu perak dan empat
perunggu. Tahun lalu, tim Indonesia berada di posisi 19 dari 97 negara
peserta dengan perolehan medali satu emas, satu perak, dan empat
perunggu.
Tim IMO Indonesia yaitu, Jonathan Mulyawan Woenardi
(SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), Gede Bagus Bayu Pentium (SMA Semesta
Semarang), Reza Wahyu Kumara (SMAN 5 Sragen BBS), Fransisca Susan (SMAK 1
BPK Penabur Jakarta), Herbert Ilhan Tanujaya (SMA Santa Laurensia) dan
Kevin Christian Wibisono (SMAK IPEKA Puri Indah Jakarta).
Keberangkatan enam siswa ini disertai pula oleh pendamping, yaitu, Al
Haji Akbar Bachtiar (Universitas Indonesia), Aleams Barra (Institut
Teknologi Bandung), Yudi Satria (Universitas Indonesia), dan Hery
Susanto (Universitas Negeri Malang).
IMO adalah olimpiade sains
pertama di dunia dan mulai diselenggarakan tahun 1959 di Rumania. Saat
pertama kali digelar, olimpiade ini diikuti oleh tujuh negara Eropa
Timur. Indonesia pertama kali ikut dalam ajang ini pada pelaksanaan IMO
di Canberra, Australia tahun 1988. Selama 23 kali keikutsertaan dalam
IMO (tidak berangkat pada IMO 2006), Indonesia memperoleh satu emas,
delapan perak, 31 medali perunggu, dan 28 honorable mention. (Aline
Rogeleonick/Pengunggah: Erika Hutapea)
Sumber : Kemdikbud
No comments:
Post a Comment